Membentuk Karakter Siswa Di Sekolah
Diterbitkan : Selasa, 11 Juli 2017
Pembentukan karakter siswa di sekolah adalah proses menanamkan nilai moral dan etika melalui berbagai cara seperti keteladanan guru, integrasi nilai dalam pembelajaran, pembiasaan (5S, disiplin), kegiatan ekstrakurikuler, pendidikan agama dan moral, serta sistem penghargaan dan sanksi yang mendidik, untuk menghasilkan pribadi yang jujur, bertanggung jawab, berempati, disiplin, dan berjiwa pemimpin, sejalan dengan program seperti P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
Metode Pembentukan Karakter
-
Keteladanan Guru dan Staf:
Guru menjadi contoh nyata perilaku baik, jujur, dan terbuka.
-
Integrasi Kurikulum:
Menyelipkan pesan moral dan nilai (kejujuran, toleransi) di setiap mata pelajaran.
-
Pembiasaan dan Budaya Sekolah:
Menerapkan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun), disiplin waktu, kebersihan, dan kegiatan rutin seperti doa bersama atau senam pagi.
-
Kegiatan Ekstrakurikuler & Organisasi:
Mengembangkan kepemimpinan (leadership), kerja sama, dan tanggung jawab (misal: OSIS, Pramuka).
-
Pendidikan Agama dan Moral:
Menanamkan nilai spiritual dan etika melalui pelajaran agama dan kegiatan keagamaan.
-
Sistem Apresiasi dan Sanksi Edukatif:
Memberikan penghargaan untuk motivasi dan sanksi yang mendidik (bukan hukuman fisik) untuk kesalahan.
-
Kegiatan Inspiratif:
Bercerita tentang pengalaman inspiratif tokoh atau diri sendiri untuk memotivasi siswa.
-
Literasi Sekolah:
Membiasakan membaca buku non-pelajaran dan membuat ringkasan untuk memperluas wawasan.
-
Empati dan Proyek Sosial:
Melalui proyek kolaboratif atau layanan masyarakat untuk menumbuhkan empati dan kepedulian.
-
Pembelajaran Berbasis Ketarunaan:
Pelatihan disiplin keras, manajemen waktu, dan kepemimpinan (khusus SMK).
Nilai-nilai yang Ditumbuhkan
- Tanggung Jawab dan Disiplin
- Kepemimpinan (Leadership)
- Kerja Sama dan Kekompakan
- Rasa Syukur dan Cinta Tanah Air
-
Guru:
Memberikan teladan, menyelipkan nilai, memberi apresiasi, dan menjadi inspirator.
-
Sekolah:
Membangun budaya, menyediakan program terstruktur (P5), dan menciptakan lingkungan yang kondusif.
-
Kerja Sama:
Sekolah dan orang tua harus bekerja sama untuk mendidik karakter siswa secara sinergis.